Sunday, February 05, 2006

azabku

hanya satu ku pinta
setelah hidup menempuh matang
bila aku sepi
jangan ada lubang di hati
ya Muhaimin
jangan Kau berganjak
dari lubang sepi itu
jika Sesaat Kau tiasa mengisi
lubang itu jadi makin dalam
sehinggakan tiada penghujung gelapnya
terus dan terus
aku jatuh tanpa henti
meraung-raung
seolah terjun ke neraka
azabnya!
Ya Muhaimin!
azabnya!
neraka ku di dunia!

kepadaMu saja
tempat ku raungkan sepi
Kau tidak menilai sehingga membenci
kerna KasihMu tidak bertepi!
tidak seperti kasihnya insani
makin lama makin basi
dek masa, bosan dan prejudis!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home