Sunday, July 06, 2008

damba

Betapa aku damba satu ruang vakum

Kuluah cinta, anak-anak, kekasih tanpa
Rasa dikhianati dunia yang berputar
Atas logika semata
Di lembayung rasional sebuah lisan
Yang tidak pernah berhenti

Tafakurku ini adalah buatan
Ruh seni dan halus
Saraf-saraf yang menjerit sakit
Bila hanya dijeling marah
Terasa meletup gunung berapi
Membuak dan terus menerus
Menjangkiti diri,hancur-lebur sebuah jasad

Yang kuat jadi rontok
Dek sebuah derita dalam jiwa
Sakit-sakit pening mental
Yang mengggigit,yang menggugat
sebuah tasik yang tak ingin
Direnangi namun dicampakkan batu

Bagaimana kecil pun
Bagaimana comel pun
Aku hanya ingin sendiri
Senyumku jangan dipertikai

0 Comments:

Post a Comment

<< Home