damba
Betapa aku damba satu ruang vakum
Kuluah cinta, anak-anak, kekasih tanpa
Rasa dikhianati dunia yang berputar
Atas logika semata
Di lembayung rasional sebuah lisan
Yang tidak pernah berhenti
Tafakurku ini adalah buatan
Ruh seni dan halus
Saraf-saraf yang menjerit sakit
Bila hanya dijeling marah
Terasa meletup gunung berapi
Membuak dan terus menerus
Menjangkiti diri,hancur-lebur sebuah jasad
Yang kuat jadi rontok
Dek sebuah derita dalam jiwa
Sakit-sakit pening mental
Yang mengggigit,yang menggugat
sebuah tasik yang tak ingin
Direnangi namun dicampakkan batu
Bagaimana kecil pun
Bagaimana comel pun
Aku hanya ingin sendiri
Senyumku jangan dipertikai
0 Comments:
Post a Comment
<< Home