gelap malam diusap zikir
kerdipan bintang
jarang menerang
dia mengerang
dalam gelita malam
angin sepoi bahasa
singgah sesaat di jendela resah
memeluk leher tegang
hangat disimbah keringat
suara lunak santun
membelai ubun
anak rambut tidak bersisir
lemah-lembut diusap zikir
indahnya manis sakitnya perih
berputar dia insan
dan sesungguhnya
begitu takdir Tuhan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home