lagi dan lagi....
Kamu tahu tidak
apa aku rasa
bila hujan menitis di luar kamar
di dalam hati detik-detik sunyi menyelinap sepi
hanya nyamuk berterbangan mengganggu penglihatan
Kamu tahu tidak
menghayati derapan langkah hujan
cukup tenang dan menenangkan
seolah air yang turun dari langit
turun dengan redho sambil berzikir
Kamu tahu tidak
digigit nyamuk di bawah cuping telinga
menonton televisyen tanpa suara
tidak selesa digigit nyamuk
di luar hiruk-pikuk
di dalam dua kamar sunyi
kamar hati dan kamar bicara
Kamu tahu tidak
penangan sepi sangat pijar
bagai cili kering yang habis digiling
menahan panas dan pedas
segala deria serasa dicengkam
hati bagai dicucuk garfu
tidak berbekas namun terkedu perit
memejam mata menahan perit
Kamu tahu tidak
lagi-lagi hujan memekakkan telinga
menjerit-jerit senyap menyatakan syukur
aku terus tenang dan lesap amarah
mata bulat si anak tiba-tiba bersinar memikat
Kamu tahu tidak
Allah turunkan hujan pada saat sepi ini
meneman deria rasa yang sakit
menjadi terhibur dengan deruan hujan
hati menjadi lucu menahan suka
ALLAH taqdirkan di dalam hati dikepungi pahit
namun menentukan bunyi titisan hujan menumpah sakinah
aku terpegun kerana berada di sempadan
antara dua lembah
lembah duka dan lembah suka
Kamu tahu tidak
seimbang amarahku dengan syukurku
seimbang angauku dengan patah hatiku
seimbang cintaku dengan benciku
di titik pertemuan dua rasa
aku terlihat Yang Maha Pencinta
Ya MUhaimin
sedang melimpahiku dengan Nur KasihNya
lagi dan lagi aku jadi rindu
bertambah dan bertambah
makin dan makin
tabah menunggu!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home