sabarlah bunda, itulah Syurga

bidadari itu menelaah kitab suci
diam masih terkumat-kamit sepi
tangan menyapu ayat-ayat Ilahi
seuntai tasbih merantai ruhi
bidadari itu telah terbang meninggalkan rumah sepi
selendang aurat semakin menebal kalbu nan terisi
tangisan bunda jangan dipeduli
kasihmu datang membelai mimpi
bidadari yang lahir dari rahim bunda
melayangkan senyuman kucupan indah
membelai bunda dengan tiupan doa
membilang syafa’at yang bakal disemai
wahai sang bidadari janjinya,
Itualah syurga,Sabarlah bunda…
***sarikeisarawak***